Gangguan penyakit maupun hama pada tanaman cabe sangat kompleks, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Bahkan dapat menimbulkan kerugian cukup besar, seperti yang diuraikan oleh Dr. Ati Srie Duriat, peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) bersama timnya. Untuk mengatasi masalah ini, umumnya para petani melakukan pengendaliannya secara konvensional, yaitu, penggunaan pestisida secara intensif. Penggunaan pestisida ini bahkan mencapai 51% dari biaya produksi. Dari sejumlah tersebut, 17,6% digunakan untuk mengatasi masalah penyakit tanaman, dan sisanya untuk penggunaan insektisida.
Penggunaan pestisida berlebih selain tidak efisien juga dapat menimbulkan berbagai masalah serius seperti akumulasi residu pestisida, penyakit menjadi resisten, epidemi penyakit, terbunuhnya musuh alami dan pencemaran lingkungan. Jalan keluar dari masalah ini adalah pengendalian penyakit dengan konsep pengelolaan tanaman terpadu (PTT), yaitu penggabungan berbagai upaya tindakan terhadap faktor-faktor yang memperngaruhi perkembangan penyakit untuk mendapatkan tanaman cabe yang sehat, aman dan bebas dari cemaran yang membahayakan. Selengkapnya (Gambar dan Isi Buku) klik disini
1 komentar:
musim yang tidak tentu cuaca seperti sekarang ini menuntut petani2 cabe lebih ekstra untuk merawat tanamannya ..pathek merupakan momok yang di takuti oleh petani cabe karena pengendaliannya susah... tapi saya sudah menemukan pola untuk mengendalikannya. dengan semi organik perlakuannya minimalkan penggunaan kimia
Posting Komentar