Dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-46 Keluarga Besar Universitas Brawijaya mengadakan acara Jalan Sehat keliling kampus. Acara ini digelar Minggu (14/12), start pukul 5.30 WIB dari bundaran depan Rektorat, diawali dengan senam poco-poco secara massal di lapangan Rektorat.
Usai jalan sehat, sambil menikmati konsumsi makan pagi segenap peserta dihibur oleh tampilan home band, UB Band, dan penyanyi dari ibukota, sambil mengikuti undian door prize berhadiah istimewa beberapa buah sepeda motor dan ratusan hadiah menarik lainnya.
Kunjungan Presiden
Acara jalan sehat ini mengawali seluruh rangkaian peringatan dies natalis yang akan berlangsung hingga Februari 2009. Ada tiga pilar peringatan dies natalis kali ini yaitu promosi, ilmiah, dan kekeluargaan. Ketiga pilar tercermin pada 6 bidang kegiatan utama:
Bidang ilmiah meliputi acara-acara: Seminar Nasional Pemanasan Global: Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Indonesia; Kunjungan Presiden RI, Orasi Ilmiah dalam Rapat Terbuka Senat, Lomba Karya Ilmiah antar Pelajar SMU se Malang Raya, Lokakarya Soft Skill, Festival Bakso dan Seminar Nasional Kemanan Pangan. Sedangkan bidang pengabdian masyarakat meliputi acara Entrepreneur Festival: Lomba Kreativitas dan Inovasi Kantin Menjadi Restoran, Seminar Nasional Agribisnis yang Ekonomis dan berkelanjutan dan Layanan Konsultasi Agribisnis. Di bidang olahraga, digelar: pertandingan bola voli, tenis lapangan antar SMA/SMK se Malang Raya, tenis lapangan antar dosen dan karyawan, bulutangkis antar dosen dan karyawan, bulutangkis antar SMA/SMK se Malang Raya, sepakbola mini birokrat, dan turnamen futsal antar pelajar SMA se Malang Raya. Untuk bidang kesenian, digelar "Gebyar Festival Tari Piala Rektor" antar Fakultas UB dan antar SMA se Jawa Timur, Malam Kesenian Dies Natalis, Pagelaran Wayang Kulit, Festival Band Pelajar se Malang Raya, Renungan Bersama Emha Ainun Najib, Pameran Green Product, Pertunjukan Ketoprak, dan Festival Band Fakultas se UB. Selain itu dalam bidang lomba diadakan lomba kebersihan lingkungan, lomba poster, spanduk dan baliho, lomba balap karung, pertandingan tarik tambang, dan lomba bakiak panjang. Tak ketinggalan untuk bidang kewanitaan, diadakan Demonstrasi Pengolahan Daging Kelinci untuk Bakso dan Nuggets, Pembuatan Media Tanam untuk Peningkatan Penghasilan Ibu Rumah Tangga, dan Seminar Remaja: Gerak dan Problemnya.
UB masa lalu dan saat ini
Dies natalis UB diperingati setiap tanggal 5 Januari, yakni tanggal keluarnya keputusan Menteri PTIP tentang penegerian UB pada tahun 1963, yang kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Presiden. Pada saat itu UB terdiri dari 5 fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Administrasi Niaga (FAN), Fakultas Pertanian (FP) dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). Dalam status negeri, UB semakin berkembang. Jumlah fakultasnya bertambah dengan berdirinya Fakultas Teknik (1963), bergabungnya STKM (Sekolah Tinggi Kedokteran Malang) menjadi Fakultas Kedokteran (1974), pemisahan Jurusan Perikanan dari Fakultas Peternakan dan Perikanan (FPP, dulu FKHP, tahun 1982), berdirinya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA, 1993), berdirinya Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) sebagai peningkatan status dari Jurusan Teknik Pertanian dari FP (1998), dan terakhir berdirinya Fakultas Ilmu Sosial (2008). Selain itu UB juga mengelola Program S1 Bahasa dan Sastra, Program S2 (22 Program Magister dan 17 Program Pendidikan Dokter Spesialis I), Program S3 (8 Program Doktor).
Pada tahun 2008, jumlah mahasiswa terdaftar sekitar 27.461 orang, dan jumlah dosen sebanyak 1424, atau rasio 1:19,50. Dari sejumlah 1424 dosen, 315 orang lulusan S1 (22,12%), 712 lulusan S2 (50%), 56 spesialis I (3,93%), dan 341 lulusan S3 (23,95%). Sementara itu jumlah gurubesar tetap sebanyak 124 orang (8,71%).
Kampus UB yang semula terpisah di beberapa tempat: Dinoyo, Kotalama, Jalan Guntur, Probolinggo, dan Kediri, sejak 1976 menjadi satu kampus terpusat di wilayah Ketawanggede, Penanggungan dan Sumbersari dengan luas total sekitar 48 hektar. Selain itu masih ada beberapa stasiun penelitian di luar Malang, seperti di Sumbersekar, Probolinggo, dan Ngantang. Kampus UB dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana umum, seperti masjid, poliklinik, asrama mahasiswa, gedung-gedung pertemuan, ruang-ruang kuliah dan laboratorium, kantor-kantor lembaga kemahasiswaan, beberapa bank, kantor pos, toserba KPRI, Inkubator Bisnis, jalan-jalan penghubung dengan pohon-pohon peneduh, serta taman-taman yang indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar