wartabepeonline: Prestasi Bu Nunun Barunawati : "News"

Minggu, 30 November 2008

Prestasi Bu Nunun Barunawati : "News"

Seminar internasional Tropentag 2008 telah berlangsung di Universitas Hohenheim, Stuttgart, Jerman, pekan lalu selama 3 hari (7-9 Oktober 2008). Seminar itu diikuti para peneliti dari Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Latin yang menaruh minat pada masalah keamanan pangan (food security), manajemen sumberdaya alam (natural resource management) dan pembangunan pedesaan (rural development). Seminar tersebut bertema "Competition for resources in a changing world:New drive for rural development".

Tropentag adalah sebuah konferensi internasional bagi ilmuwan, peneliti dan mahasiswa yang terlibat dalam mengembangkan penelitian di bidang pertanian, kehutanan, pangan, dan manajemen sumberdaya alam. Acara ini dilaksanakan satu tahun sekali yang diorganisir oleh Univeritas Bonn, Göttingen, Hamburg, Hohenheim, Kassel, dan Zürich, yang tergabung dalam kerjasama Council for Tropical and Subtropical Agricultural Research (ATSAF), dan GTZ Advisory Service on Agricultural Research for Development (GTZ/BEAF). Seminar ini terdiri dari 20 sesi dengan 5 presentasi oral dan 37 sesi poster.
Di antara peserta terdapat 3 orang dosen muda Universitas Brawijaya yang sedang studi di Jerman, yaitu: Nunun Barunawati (Fakultas Pertanian, kandidat doktor di Universität Hohenheim, Stuttgart), Wildan Syafitri (Fakutas Ekonomi, kandidat doktor di Universität Kassel), dan Romy Hermawan (Fakultas Ilmu Administrasi, kandidat doktor di Universität Potsdam).
Ketiga staf pengajar itu mempresentasikan poster mereka masing-masing. Nunun Barunawati dengan poster berjudul "Plant Genetic Resources", Wildan Syafitri dengan judul "Migration in East Java and The Role of Woman in Rural Development: The Case of Kecamatan Development Program", dan Romy Hermawan dengan judul "The Priority Vegetable Product Based on Efficiency Resource Allocation in Upland Areas of Indonesia: Designing Agriculture Policy". Poster Nunun Barunawati dalam kesempatan itu terpilih masuk 5 besar poster terbaik dari total 415 poster yang dipamerkan.
"Keikutsertaan staf UB pada seminar tersebut diharapkan memberikan nilai tambah bagi UB untuk berkompetisi di dunia pendidikan internasional", komentar Romy Hermawan melalui e-mail kepada PRASETYA Online. [rhm]

1 komentar:

Purnomo mengatakan...: hehehe...
gaul juga ya bu Nunun

www.AgungPurnomo.com; 5 Januari 2009 pukul 20.33

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Profil JBP

Sampai tahun 1974, Fakultas Pertanian memiliki dua jurusan, yaitu Jurusan Teknik Pertanian dan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Pada tahun 1975 diadakan perbaikan dan penyempurnaan sistem pendidikan, dengan menerapkan sistem kredit semester. Pada tahun itu pula pembagian jurusan disempurnakan dan disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan, sehingga dibuka empat jurusan, yaitu Jurusan Agronomi, Sosial Ekonomi Pertanian, Proteksi Tanaman dan Ilmu Tanah. Pada tahun 1978 kembali terjadi perubahan system pendidikan. Dengan diberlakunya sistem pendidikan sarjana berbeban 144 sks, jurusan Agronomi berganti nama menjadi Jurusan Budidaya Pertanian.

Jurusan Budidaya Pertanian mempelajari cara-cara peningkatan produksi tanaman melalui perbaikan teknik budidaya dan perbaikan tanaman. Jurusan Budidaya Pertanian diasuh oleh 58 dosen dan merupakan jurusan terbesar di Fakultas Pertanian. Sampai saat ini Jurusan Budidaya Pertanian mempunyai 3 program studi, yaitu Agronomi, Hortikultura dan Pemuliaan Tanaman. Jurusan Budidaya Pertanian mempunyai 3 Laboratorium dan 4 Unit Pelaksana Teknis (UPT), yaitu Laboratorium Sumber Daya Lingkungan, Fisiologi Tumbuhan dan Pemuliaan Tanaman, serta UPT Klimatologi, UPT Ekologi Tanaman, UPT Gulma serta UPT Lab. Sentral dan Kultur Jaringan.

Pojok BePe

Setiap bulan, Ketua Jurusan bertugas menandatangani daftar hadir Karyawan dan Dosen. Timbul tanda Tanya manakala harus menandatangani daftar hadir dosen, karena banyak yang kosong bahkan dalam satu bulan ada daftar hadir nol, meskipun status dosen tersebut adalah dosen aktif. Ketua Jurusan pun tidak mendapatkan informasi ketidakhadiran dosen tersebut. Hal ini terjadi karena Bapak/ Ibu Dosen kurang terbiasa untuk menginformasikan ketidakhadirannya atau kegiatannya diluar kepada Ketua atau Sekretaris Jurusan, meskipun alat komunikasi saat ini sangat canggih misalnya SMS, Tilpun maupun email kalau tidak sempat membuat surat.

Pada kesempatan ini kami menghimbau kepada Bpk/ Ibu untuk membiasakan diri memberikan informasi ketidakha-dirannya kepada Ketua/ Sekretaris Jurusan demi menciptakan suasana akademis yang baik. Terima kasih.