

Lahan Percobaan
Jatikerto merupakan salah satu dari tiga lahan percobaan milik Fakultas Pertanian selain Ngijo dan Cangar. Aneka jenis tanaman ditanam di lahan seluas 17.7 hektar ini diantaranya singkong, kelapa dan jarak pagar. Selain itu, ditanam juga aneka komoditas perkebunan seperti kopi, kakao, karet serta sengon laut. Ditambahkannya, dari seluruh komoditas tersebut, selama ini singkong yang ditanam diatas lahan seluas dua hektar, telah dapat dikomersialkan dengan pendapatan mencapai 25 juta/tahun. "Pendapatan ini kemudian dipergunakan untuk mengelola lahan dengan otonomi yang kami miliki", kata dia.
Diwawancarai disela-sela acara, Pembantu Dekan I Bidang Akademik FP-UB, Dr. Didik Suprayogo, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki visi khusus dalam mengelola ketiga lahan percobaannya ini. Jatikerto misalnya, ingin dikelola khusus untuk tanaman energi, buah-buahan, agroforestri subtropis serta koleksi plasma nutfah. Sementara itu, Ngijo akan dijadikan pusat penelitian tanaman padi dan cangar akan dijadikan pusat pertanian organik serta pembibitan tanaman hortikultura. Dengan aktivitas yang telah dijalaninya selama lebih dari 17 tahun, Pamudji menyampaikan berbagai kendala yang dihadapinya. Diantaranya adalah permasalahan air karena lahannya termasuk berjenis tadah hujan disamping pengaturan terasering untuk lahan yang terjal. Sebagai lahan percobaan, Pamudji juga mengeluhkan terbatasnya sarana dan prasarana riset untuk mahasiswa. [nok]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar